Sejarah Pengobatan Kanker

Sejarah Pengobatan Kanker

Sejarah Pengobatan Kanker

Sejarah Pengobatan Kanker 1024 683 Nanodion

Sejarah Pengobatan Kanker di Dunia

Sejarah Pengobatan Kanker di Dunia – Kanker adalah salah satu penyakit paling menakutkan di dunia. Sudah banyak korban yang berjatuhan akibat penyakit kanker ini. Hal ini dikarenakan penyakit kanker dapat menyerang berbagai kalangan seperti remaja, dewasa dan orang tua. Kanker adalah penyebab kematian terbanyak nomor dua di Indonesia pada tahun 2020 menurut Databoks. Menurut sumber yang sama, total kasus kanker di negara kita telah mencapai 396.914 dengan korban meninggal mencapai 234.511 orang. 

Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan adanya sel abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat tidak terkendali dan dapat menyebar ke tempat lain dalam tubuh penderita. Ada beberapa terapi untuk mengobati penyakit kanker yang bersifat ganas ini. 

Oleh karena itu kita perlu berhati – hati terhadap penyakit kanker ini. Lihat disini cara untuk menurunkan resiko penyakit kanker.

Berikut adalah beberapa jenis pengobatan atau terapi untuk penyakit kanker:

Kriopitera:

Pada tahun 1800an, ditemukan sebuah terapi untuk mengobati kanker bernama Krioterapi atau Cryotherapy dalam bahasa inggris. Krioterapi ini memiliki nama lain yang cara pengobatanya mirip seperti Cryosurgery, Cryosurgery, Cryoablation. Terapi ini juga sering dikatakan sebagai Cold Therapy karena menggunakan suhu yang sangat dingin untuk membekukan atau bahkan menghancurkan sel dan jaringan.

Namun sayangnya, terapi ini memiliki potensi efek samping yang banyak seperti:

  1. Rusaknya sel dan jaringan yang sehat
  2. Infeksi pada bekas luka 
  3. Nyeri
  4. Kulit melepuh
  5. Pendarahan
  6. Alopecia atau botak 
  7. Atau bahkan disfungsi seksual

Kemoterapi

Setelah kurang lebih satu abad kemudian pada tahun 1900an, Kemoterapi telah ditemukan. Kemoterapi merupakan alternatif lain untuk pengobatan penyakit kanker. Berbeda dengan pengobatan Krioterapi sebelumnya, pengobatan Kemoterapi dibuat menggunakan bahan kimia. Ada berbagai jenis obat seperti gel atau krim yang bisa dioleskan ke kulit, pil dan kapsul untuk diminum, suntik dan lain sebagainya.

Disisi lain, kemoterapi yang banyak digunakan ini memiliki banyak sekali jenis efek samping. Efek samping kemoterapi yang bisa dilihat dan rasakan seperti:

  1. Rambut rontok
  2. Nyeri
  3. Kehilangan nafsu makan
  4. Penurunan berat badan
  5. Mual dan muntah
  6. Sesak nafas
  7. Sulit tidur
  8. Gangguan psikologis seperti depresi, cemas, dan stres
  9. Diare
  10. Penurunan gairah seksual dan tingkat kesuburan

Imunoterapi

Dimasa kini, kita telah melihat jenis terapi baru untuk pengobatan kanker. Imunoterapi adalah jenis pengobatan kanker yang berfokus terhadap penguatan sistem imun agar lebih kebal terhadap berbagai penyakit seperti kanker. Imunoterapi bagaikan memberikan tenaga lebih kepada sistem imun agar dapat bekerja dengan cepat. Hal ini bisa menghambat, menghentikan dan mencegah sel kanker menyebar ke organ lain. Alhasil, sel kanker yang ganas dapat dijinakkan dan mudah untuk dioperasi atau bahkan dihancurkan.

Meskipun dinilai lebih efektif dibandingkan Kemoterapi, Imunoterapi memiliki efek samping. Efek samping imunoterapi diantaranya:

  1. Sakit kepala
  2. Nyeri otot
  3. Demam
  4. Flu

Hal ini juga perlu diingat bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, Imunoterapi cenderung bekerja lebih lama dibanding jenis terapi atau pengobatan lainya. Kedua, berpotensi merusak organ sehat lainnya. Ketiga, ada kemungkinan sel kanker akan tumbuh kembali. 

Itulah berbagai jenis terapi atau pengobatan yang umum di dunia. Namun, seperti pepatah siapkan payung sebelum hujan, mari cegah kanker dengan cara cara ini yuk.

Sampai ketemu di artikel selanjutnya yaaa….