Ekstrak Kunyit Mengobati Leukemia

ekstrak kunyit mengobati leukemia

Ekstrak Kunyit Mengobati Leukemia

Ekstrak Kunyit Mengobati Leukemia 612 408 Nanodion

Ekstrak kunyit untuk mengobati Penyakit Leukemia masih menjadi hal baru dalam dunia kedokteran modern. Penyakit kanker sangat ditakuti oleh semua orang. Apalagi penyakit kanker tersebut termasuk kedalam golongan langka. Kelangkaan penyakit tersebut membuat sedikitnya orang untuk melakukan riset pengobatan penyakit tersebut. Salah satu penyakit kanker yang langka adalah Kanker darah. Pada artikel kali ini, kita akan membahas penyakit Kanker sel darah putih atau biasa disebut penyakit Leukemia.

Apa itu Ekstrak Kunyit dan Leukemia?

Seperti pada artikel lainnya, Ekstrak kunyit yang digunakan adalah Kurkumin. Zat kurkumin ini mudah ditemukan dan bersifat natural. Penggunaan kunyit sendiri bagi manusia telah dilakukan manusia untuk menambah rasa pada makanan.

Leukemia adalah kanker sel darah yang memburuk. Pasien yang menderita penyakit ini akan memproduksi sel darah putih yang belum matang dalam jumlah besar, sehingga mencegah sel darah untuk melakukan tugas mereka.

Penyakit Leukemia adalah kanker sel darah yang memburuk. Sumsum tulang belakang manusia yang bertugas menghasilkan sel darah, memproduksi sel darah putih yang belum matang dalam jumlah yang masif. Kelebihan volume sel darah putih ini mencegah sel darah yang lain untuk bekerja dengan baik.

Jenis – Jenis Penyakit Leukimia

menurut penelitian, terdapat 2 jenis utama penyakit Leukimia yang bisa ditemukan pada manusia.

Ekstra Kunyit untuk mengobati Leukimia

Perbedaan jenis – jenis Leukemia
Foto: Youtube Channel Medscape

1. Leukimia Mieloid

Penyakit Leukemia Mieloid terjadi pada sumsum tulang yang bertugas untuk memproduksi sel darah merah, sel darah putih dan platelet (keping – keping darah).

2. Leukimia Limfostik

Berbeda dengan Mieloid, nama Limfostik diambil dari sumsum tulang yang bertugas menghasilkan Limfosit. Limfosit sendiri bertugas sebagai penjaga sistem imun manusia.

Selain kedua hal diatas, kita juga mengenal Leukemia yang akut dan juga yang kronis. Jenis sel Leukemia yang akut dapat berkembang dengan sangat cepat. Perkembangan ini begitu cepat dan bersifat masif. Disisi yang lain, Leukemia Kronis biasanya berkembang dengan lambat dan bahkan hingga bertahun – tahun.

Bagaimana cara mengobati Leukemia?

Dalam dunia kedokteran modern, sudah ditemukan beberapa cara untuk mengobati penyakit ini.  Pengobatan leukemia yang paling sering dilakukan adalah transplatasi sumsum tulang atau sel induk. Meskipun begitu, cara tersebut termasuk sulit untuk dilaksanakan. Hal ini dikarenakan pasien harus mencari pendonor dengan jenis sel darah yang sama. Bukan hanya jenis seperti golongan darah melainkan jenis spesifik yang sangat mirip dengan pasien. Pendonor terbaik adalah keluarga terdekat atau bahkan saudara kembar. Jika pendonor tidak memenuhi prasyarat ini, besar kemungkinan sel induk yang baru tidak diterima oleh tubuh dan bahkan menyerang sel dan organ pasien lainnya.

Ekstrak Kunyit untuk Mengobati Leukemia

Selain melakukan transplatasi sumsum tulang pasien juga bisa melakukan terapi untuk mengurangi gejala – gejala penyakit Leukemia. Para peneliti telah melakukan pelbagai riset untuk mengobati penyakit Leukemia ini. Ekstrak Kunyit yang telah diteliti banyak menunjukan potensi bagus untuk penahanan dan pengobatan penyakit kanker. Pada penelitian internasional tahun 2018, peneliti dari berbagai belahan dunia bekerja sama dalam riset terapi menggunakan ekstrak kunyit.

Penelitian dilakukan pada kedua jenis penyakit utama Leukemia; Mieloid dan Limfostik. Hasil penelitian yang dilakukan secara in vivo ini menunjukan hasil yang baik. Hasil penelitian – penelitian tersebut menunjukan bahwa Ekstrak Kunyit dapat menjadi alternatif. Ekstrak kunyit ini dapat menjadi terapi utama atau dilakukan bersamaan dengan pengobatan terapi lainnya. Dikarenakan sifatnya yang natural, Manusia dapat mengonsumsi ekstrak kunyit lebih banyak tanpa takut dengan efek samping yang berarti.

Sumber: doi:10.1016/j.cbi.2008.05.003

Penulis: Sony Rafsanjani