Manfaat Ekstrak Kunyit untuk Kanker Payudara

Kunyit untuk kanker payudara

Manfaat Ekstrak Kunyit untuk Kanker Payudara

Manfaat Ekstrak Kunyit untuk Kanker Payudara 400 300 Nanodion

Ekstrak Kunyit untuk Kanker Payudara

Kanker adalah penyakit yang sering menjadi hal yang menakutkan. Berdasarkan data Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari World Health Organization pada tahun 2020, total kasus kanker di Indonesia mencapai 396.914 kasus. Kanker payudara menempati urutan pertama dengan 65.858 kasus baru dari total kasus kanker di Indonesia.

Pengertian Kanker Payudara

Kasus kanker payudara tidak hanya terjadi pada Wanita tetapi juga dapat terjadi pada Pria. Kanker payudara menempati posisi kedua angka kematian tertinggi dari seluruh total kematian akibat kanker. Pada Wanita, kanker payudara juga menempati posisi kedua sebagai penyebab kematian tertinggi setelah kanker serviks pada Wanita. Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang terbentuk di jaringan payudara. Penyakit ini muncul ketika terbentuknya sel-sel secara tidak normal dan tidak terkontrol hingga menyerang sel-sel sehat di jaringan payudara. Sel kanker di payudara dapat berasal dari saluran susu (duktus), kelenjar susu (lobulus) atau jaringan ikat didalamnya, dimana sel dapat membelah lebih cepat daripada sel normal, sehingga sulit di kontrol dan bisa menyebar ke jaringan disekitarnya. Sel kanker juga kemudian akan menumpuk serta membentuk benjolan atau masa yang padat.

Jenis – Jenis Kanker Payudara

Berdasarkan lokasi dan sifat kankernya, kanker payudara dapat dibedakan dalam beberapa jenis. Berikut adalah beberapa jenis kanker payudara:

1. Ductal Carcinoma In Situ (DCIS)

DCIS adalah jenis kanker yang paling umum terjadi, dimana sel kanker mulai tumbuh di jaringan saluran susu (duktus) dan tidak menyebar ke jaringan sekirarnya. DCIS termasuk jenis kanker yang mudah diobati sehingga masih bisa disembuhkan dan termasuk dalam kanker stadium awal. Walaupun kanker jenis ini tidak mengancam nyawa penderita, tetapi harus tetap diwaspadai dan segera diobati.

2. Lobular Carcinoma In Situ (LCIS)

LCIS adalah jenis kanker yang tumbuh di jaringan kelenjar penghasil air susu (lobulus). LCIS ini jenis kanker yang sama seperti DCIS karena tidak menyebar ke jaringan sekitarnya. Jika LCIS terdapat di salah satu payudara, dapat meningkatkan risiko untuk tumbuhnya LCIS di kedua payudara.

3. Invasive Ductal Carcinoma (IDC)

IDC adalah jenis kanker yang mulai tumbuh di jaringan saluran susu (duktus), kemudian sel kanker tersebut menyebar ke jaringan payudara disekitarnya. IDC ini termasuk jenis kanker yang umum terjadi, dimana dari total kasus kanker payudara, terdapat70-80% kasus kanker payudara jenis ini.

4. Karsinoma lobular invasif (invansive lobular carcinoma/ILC)

ILC merupakan jenis kanker yang mulai tumbuh di jaringan kelenjar penghasil air susu (lobulus), lalu kemudian menyerang jaringan payudara di sekitarnya. Selain itu, ILC juga dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya melalui kelenjar getah bening dan darah. ILC terjadi pada 10% dari total kasus kanker payudara.

Tanda dan Gejala Kanker Payudara

Terdapat beberapa tanda-tanda dan gejala kanker payudara yang dapat dideteksi sendiri, yaitu:

  1. Terdapat benjolan di payudara dan biasanya tidak menimbulkan rasa nyeri.
  2. Perubahan tekstur kulit payudara
  3. Perubahan kulit payudara
  4. Puting mengeluarkan cairan berwarna
  5. Bentuk puting berubah
  6. Puting tertarik atau masuk ke dalam
  7. Perbedaan ukuran payudara, seperti payudara besar sebelah
  8. Kelenjar getah bening membengkak

Manfaat ekstrak kunyit untuk kanker payudara

Kurkumin, ekstrak kunyit, merupakan bahan aktif pada kunyit memiliki banyak manfaat biologis yang luas termasuk salah satunya adalah anti kanker yang diyakini dapat mengurangi pertumbuhan sel kanker. Manfaat anti kanker pada kurkumin telah diuji secara prakilinis di beberapa model kanker termasuk kanker payudara. Pada uji praklinis, kurkumin dapat menekan pertumbuhan tumor dan mendorong kemoprevensi kanker tertentu.

Beberapa penelitian melaporkan hasil yang menjanjikan bahwa kurkumin menghambat proliferasi sel kanker manusia dan tumorigenesis pada hewan. Pengujian in vitro dan in vivo juga telah dilakukan dan menujukkan bahwa kurkumin menargetkan gen kritis yang terkait dengan angiogenesis,apoptosis, siklus sel dan metastasis.

Penghambatan pertumbuhan sel kanker payudara oleh kurkumin dimediasi melalui sinyal tertentu termasuk modulasi jalur pensinyalan NF-kB. Epidemiologi dan data eksperimental juga menunjukkan manfaat kurkumin dalam kemoprevensi dan pembalikan kemo-resistensi tmor kanker tertentu. Kurkumin telah menarik perhatian besar sebagai senjata terapi potensial dalam onkologi klinis. Pengujian secara klinis kurkumin menunjukkan keterbatasan karena tingginya ketidakstabilan metabolik dan bioavailabilitas sistemik yang buruk. Untuk mengatasi kendala tersebut, saat ini penelitian difokuskan pada pengembangan dan menguji analog struktural baru. Sintesis analog kurkumin menunjukkan khasiat yang lebih tinggi pada studi pra-klinis dan klinis untuk pengobatan kanker.

Sumber: DOI: 10.1039/c2ib20088k

Penulis: Suwastika Wijayanti